LVOnline - Waspada Begal Payudara |
Seputar Berita Viral Terkini - Kasus begal payudara yang beberapa waktu lalu berjalan di Kemayoran, Jakarta Pusat, adalah satu dari sekian banyak pelecehan seksual yang berjalan di ruang publik. Sungguh miris, ada kasus begal payudara ini membuktikan bahwa semakin tidak tersedia area yang safe di ruang publik.
Direktur Yayasan Samahita Bandung, Bunga Astiti mengatakan bahwa pelecehan seksual di ruang publik sesungguhnya sering terjadi. Hanya saja, tidak banyak yang diliput.
"Sebenarnya sering banget mendengar cerita ini, tapi barangkali yang diliput tidak sebanyak itu. Apa aja jenisnya tersedia banyak, andaikata kayak tadi, memegang. Itu dapat di kendaraan lazim atau di pasar. Ada termasuk cat calling, manggil-manggil di pinggir jalan. Ada juga, yang amat ini tuh, eksibisionis. Itu dia membuktikan kemaluannya di ruang publik, itu termasuk pelecehan," jelas Bunga di acara e-Life, Jumat (28/05/21).
Salah satu penyebab langgengnya pelecehan seksual di ruang publik adalah sebab penduduk menormalisasi hal ini. Misalnya, ada sebuah pola pikir yang menganggap bahwa perempuan adalah objek.
"Seakan mereka dapat memperlakukan perempuan di ruang publik atau ruang pribadi seenaknya. Sayangnya ini direproduksi tetap di tayangan televisi, iklan, tempat massa, tempat sosial. Akhirnya kita sebagai penduduk mulai menganggap itu hal yang normal," kata Bunga.
Tak cuma itu, kala seseorang mengalami pelecehan seksual, penduduk condong menyalahkan korban. Oleh sebab itu, Bunga menekankan pentingnya kesadaran penduduk untuk menghambat pelecehan seksual terjadi, keliru satunya bersama dengan memberi pemberian kepada korban dan bukan menyalahkan mereka.
"Untuk kasus begal payudara ini, kan dapat dilihat tersedia intervensi dari publik. Ini membuktikan bahwa banyak orang yang jelas jika itu adalah pelecehan. Itu hal baik, dan sesungguhnya harus lebih banyak orang lain di luar sana yang aktif menjadi saksi. Melihat kejadian kekerasan seksual, mereka langsung menegur, atau menanyakan kondisi korban," katanya.
Saat korban mengalami pelecehan seksual, mereka kebanyakan tidak dapat bereaksi bersama dengan cepat. Kondisi ini disebut bersama dengan tonic immobility, yang dapat disebabkan oleh rasa syok, takut, atau terkejut. Penting bagi orang di kira-kira korban untuk tidak menyalahkan korban sebab tidak langsung membela diri waktu mengalami pelecehan.
Baca Juga : Bandar Judi Slot Deposit Pulsa Tanpa Potongan Terpercaya Indonesia
Mengenai apa yang dapat kita lakukan untuk melawan tindak pelecehan seksual di ruang publik, Bunga memberi saran agar penduduk bereaksi jika berjalan pelecehan seksual di kira-kira mereka.
"Ketika anda memandang pelecehan terjadi, tetap anda mikir, 'Oh ini nggak bener,' itu udah bagus. Lihat situasi, jika anda kuatir mengintervensi sebab anda nanti malah didalam bahaya, sebaiknya tidak usah. Tapi jika sebab kuatir dibilang nggak asik oleh teman-teman, ya harus berani untuk melawan arus itu," terang Bunga. Deposit Pulsa Tanpa Potongan